Pages

Rabu, 02 November 2011

Awan dan Hujan


Assalamualaikum ya Ahlul Jannah..,
Kamu pasti sering menerka akan turunnya hujan dengan mengadahkan kepala ke langit. Jika langit berwarna kehitam-hitaman sebagian dari kamu tentu bersiap-siap untuk membawa payung ketika hendak pergi, dan ibu kita juga sudah siap siaga untuk mengambil pakaian di jemuran, bukan?
Sahabat, pernahkah kamu bertanya mengapa awan berwarna abu-abu atau kehitaman jika akan turun hujan? Bukankah awan (yang mengandung air) seharusnya berwarna bening?
Menurut Richard Brill, asisten profesor di Honolulu Comminity College, Hawaii, untuk mengetahui jawabannya, ada beberapa hal yang perlu dipahami. Awan mendung sebetulnya tersusun atas butiran-butiran kecil air dan kristal es bila suhu udara cukup dingin. Nah, pada awan yang tipis, kebanyakan sinar matahari yang menerpanya akan diteruskan, sehingga akan tampak berwarna keputihan jika dilihat dari permukaan bumi. Namun pada awan yang pekat dan tebal, akan sedikit sinar matahari yang mampu menembusnya. Semakin tebal awan tersebut, sinar yang diteruskan semakin sedikit. Akibatnya, awan yang tebal akan tampak berwarna gelap di permukaan bawahnya, namun masih menghamburkan semua cahaya. Kita melihatnya berwarna abu-abu.
Awan mendung, menurut Douglas Wesley, pakar meteorologi dari the Cooperative Program for Operational Metereology, Education and Training (COMET) memang mengandung berton-ton air. Air ini siap tertumpah ke bumi.

Pengikut